Kisah yang tak Kesah

  • Home
  • Contact Person
    • Whatsapp
    • Line
    • BBM
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Nona Flanel
    • Boneka Wisuda
    • Boneka Profesi
    • Bouquet Bunga
  • Nona Jewelry
    • Aneka Cincin
    • Aneka Gelang
    • Aneka Kalung
  • Tutorial
    • Flanel
    • Wire Accessories
  • Tulisan
    • Cerpen
    • Opini

Kamis, 18 Juni 2015

Resensi Labirin Sang Penyihir

 Unknown     11.52     resensi     No comments   



Judul: Labirin Sang Penyihir
Pengarang: Maya Lestari Gf
Penerbit: Kakilangit Kencana
Sampul: Doff Cover (Soft Cover yang diberi Laminating)
Cetakan ke-1, April 2015
ISBN 978.602.8556.54.5 899.221.3
Ukuran 13x19; tebal vi, 242 hlm.
Harga: IDR 55,000,00

            Rasa penasaran adalah sifat manusia, namun anak-anak memiliki rasa penasaran yang lebih dibandingkan orang dewasa. Rasa penasaran juga yang membawa anak-anak itu terjebak dalam labirin sang penyihir.

            Awal dari cerita ini mengisahkan tentang seorang anak lelaki berumur 11 tahun bernama Attar. Ia ingin masuk ke dalam labirin setelah melihat teman-temannya mendapatkan hadiah usai keluar dari labirin. Ada yang mendapatkan game watch, jam tngan ben10, dan sekantong permen. Seorang perempuan membagi-bagikan brosur pada setiap anak untuk memasuki labirin.Anak-anak diembel-embeli akan mendapatkan banyak hadiah di tiap simpang labirin. Attar tergiur, kemudian diam-diam masuk ke dalam Labirin. Attar tidak mengikuti nasehat mamanya. Attar memberikan uang dua puluh ribu kepada penjaga. Ia mendapatkan dua buah benda; tiket masuk dan pistol cahaya.

            Attar memasuki gerbang labirin yang dihiasi sulur-sulur. Matanya awas mencari hadiah yang disembunyikan. Ia berbelok ke kiri, kemudian ke kanan, bebelok terus hingga akhirnya Attar tersesat. Ia berusaha berbalik dan mencari jalan keluar. Tetapi jalan masuk yang telah ia lewati tadi seperti menghilang. Kabut turun, Attar berlari menjauhi kabut yang seolah-olah terus mengejarnya.  Tiba-tiba ada yang melempar buntalan ke dadanya. Buntalan itu berisi buku teka-teki, pena dan kamus gema. Tiap anak hanya bisa mengerjakan teka-teki itu satu kali, dan Attar hanya boleh salah menjawab pertanyaan sebanyak dua kali. Jika lebih dari itu, ia akan terkurung dalam labirin yang siap memenjarakannya selamanya.

Dari sinilah awal pertualangan itu dimulai.

            Penulis mampu menggiring pembaca untuk ikut turut menyelesaikan tiap teka-teki yang tersaji dalam novel Labirin Sang Penyihir. Pembaca menjadi menerka-nerka jawaban yang tengah dipecahkan oleh Attar dan kawan-kawan. Tiap jawaban yang benar, maka benda tersebut akan Muncul dalam Labirin. Awalnya bulan, kemudian secercah cahaya di langit, matahari, hujan, dsb.. Tiap-tiap Kehadiran hal tersebut dibarengi dengan munculnya bencana. Ini adalah cara penyihir menghalangi mereka untuk menemukan jalan keluar dari labirin.

            Attar tidak sendirian di dalam Labirin. Ada anak-anak lain yang telah bertahun-tahun terkurung. Attar bertemu dengan mereka satu persatu dengan cara yang tak di duga. Mandira si ahli pramuka, Philip si gembul yang pemberani, Leo yang dewasa, Geo yang bertanggung jawab dan tokoh-tokoh lainnya. Terpecahkannya teka-teki itu adalah berkat semua anak yang ada di labirin. Novel ini mengajarkan pentingnya kerja sama, saling tolong menolong, juga saling percaya. 
     
Penulis membuat pembaca jadi  penasaran bagaimana akhir dari cerita ini. ketika teka-teki pertama muncul, pembaca langsung dibawa hanyut dalam dunia fantasi yang misteri. Pembaca akan membaca terus-menerus karena penasaran, menanti teka-teki model apa lagi yang akan muncul. Bukan sembarang teka-teki. Teka-teki dalam Labirin Sang Penyihir mampu menambah kosakata pembacanya.
Cerita ini memiliki alur maju-mundur—cantik—(eh). Alur mundur pertama   ketika Attar masuk ke dalam lorong buntu yang diciptakan oleh penyihir untuk memenjarakan anak-anak yang mampu banyak menjawab teka-teki. Dengan kata lain anak-anak yang hampir mampu memecahkan labirin. Alur mundur kembali diciptakan oleh penulis untuk mengetahui bagaimana labirin ini bisa ada. Kenapa labirin mengurung anak-anak. Saya tidak menyangka  penulis akan memaparkan kejadian itu kepada pembaca.
Di dalam labirin, anak-anak tidak mengetahui tentang waktu. Bagaimana perbedaan antara waktu di luar dan di dalam labirin. Di dalam labirin, anak-anak tetap tumbuh sebagaimana biasa. Namun di akhir cerita, penulis memaparkan sepertinya –selama anak-anak masuk ke dalam labirin- waktu tidak berjalan di luar labirin. Ketika anak-anak berhasil memecahkan labirin ternyata yang terjadi di dunia nyata adalah runtuhnya tenda labirin tempat anak-anak masuk tadi. Attar dibawa ke rumah sakit. Disini logika saya agak kurang berterima. Ada baiknya cerita dihabiskan ketika labirin runtuh. Kurang perlu rasanya  diceritakan kejadian Attar bertemu dengan Mandira di bogor sebab tak ada kaitan dengan cerita. karena jika hal tersebut dihilangkan, tidak akan merusak alur cerita –menurut saya-. 

nah.. sekian resensi dari saya. jangan coba-coba baca halaman pertamanya... sebab anda akan terperangkap pada halaman selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya,... hingga anda telah tidak sadar menyelesaikan semua isinya.

Susanti Rahim


  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

  • Awkarin, Remaja yang Dahulu Katanya Berhijab, Sebenarnya...
    Belakangan nama Karin Novilda atau lebih dikenal dengan nama Awkarin ramai diperbincangkan oleh pengguna internet. Awkarin memulai keten...
  • Resensi Labirin Sang Penyihir
    Judul: Labirin Sang Penyihir Pengarang: Maya Lestari Gf Penerbit: Kakilangit Kencana Sampul: Doff Cover (Soft Cover yang di...
  • Sebenarnya 'Raja' dan 'Kaisar' itu sama atau beda, ya?
    Saya tidak sengaja menyukai  ceritanya.  Ini bermula ketika saya menjadi salah satu peserta pelatihan esai tingkat remaja yang diadakan ...
  • Ustaz: Dahulu dan Kini
    Ustaz: Dahulu dan kini Esai Susanti Rahim Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uztaz berarti guru agama atau guru besar (laki-l...
  • Perkenalan
    PERKENALAN -“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah”- P...
  • ANGKOT
    Oleh Susanti Rahim Masih jelas saat Buk Pau – guru sekolah dasar — mengatakan jika akhiran ‘ber’ itu menyatakan musim hujan, “ Jadi kali...
  • sekerat malam
    SEKERAT MALAM Oleh Susanti Rahim Malam. Mobil melaju dengan kecepatan sedang bersama puluhan pasang sorot lampu yang sejalan...
  • Lorong
    lorong kemanusiaan kian membeku. joget manusia semakin memburu. lagu-lagu makin memburu nafsu. biaya ilmu kian tinggi. yang kaya makin ka...
  • INAI DI JARI IBU
    Oleh: Susanti Rahim Esok adalah helat pernikahan yang akan aku jalani. Pelaminan merah telah terpajang anggun, di sana aku akan ...
  • GULI
    Cerpen Susanti Rahim Seperti pagi yang pertama kali hadir di jagat bumi. Ulah ledakan yang menciptakan matahari. Sejak air pertama me...

Coba Klik Gambar dibawah ini!

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Copyright © Kisah yang tak Kesah | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates