PERKENALAN
-“Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan sejarah”- Pramoedya Ananta Toer
Cukup
lama membiarkan komputer menyala dihadapan muka. Memikirkan kata pertama
untuk dituliskan. Hari makin larut, sebegitu sulitkah menemukan satu kata yang
sudah ada? Kemudian terfikirkan, kenapa tak ditulis yang ada pada
lamunan.
Manusia
memiliki banyak hal yang ingin diceritakan. Sangat banyak. Namun saat itu
hanya berwujud –sebenarnya tidak- sebuah ocehan, lantunan dari tuturan yang
sekejap, “bushh”kemudian hilang . Manusia juga sebenarnya ingin menulis agar ia
dianggap ada. Meski hanya menulis tentang apa yang terjadi padanya hari
kemarin, hari ini dan pengharapan untuk hari kemudian dalam buku harian. Setiaknya
untuk mengurangi beban pikiran. Namun pada akhirnya sadar, ternyata memang menulis
tak segampang bertutur di depan teman, bercerita mengenai kekesalan, ramalan,
kemurkaan, bahkan sedang merasakan bahwa diri inilah orang yang sedang paling
menderita diseluruh dunia saat ini, dan lain dan lain dan lain.
Ia memang sama bercerita, namun yang satu
berwujud, tapi satu lagi… entahlah. Hanya angin yang tahu tentang cerita
manusia dalam lisan. Sebab fikiran juga kemudian akan hilang. Menulis memang
mudah, namun tidak gampang. Wisran Hadi, seorang penulis naskah drama, novel, cerpen,
menyelesaikan penulisan sebuah novel yang diberi judul ‘Persiden’ dalam kurun
waktu sepuluh tahun.
Semua
orang bisa menulis, namun tak semua orang mampu menjadi ‘penulis’.
Ini
adalah awal perkenalan, sampai seterusnya akan tetap menjadi perkenalan. Hari ini
akan tetap menjadi hari ini, hingga esok, lusa, dan hari yang akan datang. sampai
nanti, ketika hari tak berhari lagi.
_sR
0 komentar:
Posting Komentar