Judul:
Labirin Sang Penyihir
Pengarang:
Maya Lestari Gf
Penerbit:
Kakilangit Kencana
Sampul:
Doff Cover (Soft Cover yang diberi Laminating)
Cetakan
ke-1, April 2015
ISBN
978.602.8556.54.5 899.221.3
Ukuran
13x19; tebal vi, 242 hlm.
Harga:
IDR 55,000,00
Rasa penasaran adalah sifat manusia,
namun anak-anak memiliki rasa penasaran yang lebih dibandingkan orang dewasa.
Rasa penasaran juga yang membawa anak-anak itu terjebak dalam labirin sang
penyihir.
Awal dari cerita ini mengisahkan
tentang seorang anak lelaki berumur 11 tahun bernama Attar. Ia ingin masuk ke
dalam labirin setelah melihat teman-temannya mendapatkan hadiah usai keluar
dari labirin. Ada yang mendapatkan game watch, jam tngan ben10, dan sekantong
permen. Seorang perempuan membagi-bagikan brosur pada setiap anak untuk
memasuki labirin.Anak-anak diembel-embeli akan mendapatkan banyak hadiah di
tiap simpang labirin. Attar tergiur, kemudian diam-diam masuk ke dalam Labirin.
Attar tidak mengikuti nasehat mamanya. Attar memberikan uang dua puluh ribu
kepada penjaga. Ia mendapatkan dua buah benda; tiket masuk dan pistol cahaya.
Attar memasuki gerbang labirin yang
dihiasi sulur-sulur. Matanya awas mencari hadiah yang disembunyikan. Ia
berbelok ke kiri, kemudian ke kanan, bebelok terus hingga akhirnya Attar
tersesat. Ia berusaha berbalik dan mencari jalan keluar. Tetapi jalan masuk yang
telah ia lewati tadi seperti menghilang. Kabut turun, Attar berlari menjauhi
kabut yang seolah-olah terus mengejarnya. Tiba-tiba ada yang melempar buntalan ke
dadanya. Buntalan itu berisi buku teka-teki, pena dan kamus gema. Tiap anak
hanya bisa mengerjakan teka-teki itu satu kali, dan Attar hanya boleh salah
menjawab pertanyaan sebanyak dua kali. Jika lebih dari itu, ia akan terkurung
dalam labirin yang siap memenjarakannya selamanya.
Dari
sinilah awal pertualangan itu dimulai.
Penulis mampu menggiring pembaca
untuk ikut turut menyelesaikan tiap teka-teki yang tersaji dalam novel Labirin
Sang Penyihir. Pembaca menjadi menerka-nerka jawaban yang tengah dipecahkan
oleh Attar dan kawan-kawan. Tiap jawaban yang benar, maka benda tersebut akan
Muncul dalam Labirin. Awalnya bulan, kemudian secercah cahaya di langit,
matahari, hujan, dsb.. Tiap-tiap Kehadiran hal tersebut dibarengi dengan
munculnya bencana. Ini adalah cara penyihir menghalangi mereka untuk menemukan
jalan keluar dari labirin.
Attar tidak sendirian di dalam
Labirin. Ada anak-anak lain yang telah bertahun-tahun terkurung. Attar bertemu
dengan mereka satu persatu dengan cara yang tak di duga. Mandira si ahli
pramuka, Philip si gembul yang pemberani, Leo yang dewasa, Geo yang bertanggung
jawab dan tokoh-tokoh lainnya. Terpecahkannya teka-teki itu adalah berkat semua
anak yang ada di labirin. Novel ini mengajarkan pentingnya kerja sama, saling
tolong menolong, juga saling percaya.
Penulis membuat pembaca jadi
penasaran bagaimana akhir dari cerita ini. ketika teka-teki pertama muncul,
pembaca langsung dibawa hanyut dalam dunia fantasi yang misteri. Pembaca akan
membaca terus-menerus karena penasaran, menanti teka-teki model apa lagi yang
akan muncul. Bukan sembarang teka-teki. Teka-teki dalam Labirin Sang Penyihir
mampu menambah kosakata pembacanya.
Cerita ini memiliki alur maju-mundur—cantik—(eh).
Alur mundur pertama ketika Attar masuk ke dalam lorong buntu yang
diciptakan oleh penyihir untuk memenjarakan anak-anak yang mampu banyak
menjawab teka-teki. Dengan kata lain anak-anak yang hampir mampu memecahkan
labirin. Alur mundur kembali diciptakan oleh penulis untuk mengetahui bagaimana
labirin ini bisa ada. Kenapa labirin mengurung anak-anak. Saya tidak
menyangka penulis akan memaparkan
kejadian itu kepada pembaca.
Di dalam labirin, anak-anak tidak
mengetahui tentang waktu. Bagaimana perbedaan antara waktu di luar dan di dalam
labirin. Di dalam labirin, anak-anak tetap tumbuh sebagaimana biasa. Namun di
akhir cerita, penulis memaparkan sepertinya –selama anak-anak masuk ke dalam
labirin- waktu tidak berjalan di luar labirin. Ketika anak-anak berhasil
memecahkan labirin ternyata yang terjadi di dunia nyata adalah runtuhnya tenda
labirin tempat anak-anak masuk tadi. Attar dibawa ke rumah sakit. Disini logika
saya agak kurang berterima. Ada baiknya cerita dihabiskan
ketika labirin runtuh. Kurang perlu rasanya diceritakan kejadian Attar bertemu dengan
Mandira di bogor sebab tak ada kaitan dengan cerita. karena jika hal tersebut
dihilangkan, tidak akan merusak alur cerita –menurut saya-.
nah.. sekian resensi dari saya. jangan coba-coba baca halaman pertamanya... sebab anda akan terperangkap pada halaman selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya,... hingga anda telah tidak sadar menyelesaikan semua isinya.
nah.. sekian resensi dari saya. jangan coba-coba baca halaman pertamanya... sebab anda akan terperangkap pada halaman selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya,... hingga anda telah tidak sadar menyelesaikan semua isinya.
Susanti Rahim
0 komentar:
Posting Komentar