Bukan karena tak mampu mengerjakan, namun keengganan selalu mengendap menjadi darah daging ketika sudah dihadapkan. Sungguh musuh paling besar adalah keengganan, yang tak pangkal tak berujung. Mulai dari kebodohan hingga akhirnya kepapaan terundang.
Eh, tunggu. Apa benar malas akan membuat miskin?
Apa benar orang miskin karena malas?
Lalu, anggap saja demikian dahulu.
Lantas,
apa benar orang kaya adalah orang yang tidak malas?
Mencari uang dengan kerja keras, tapi juga ada lewat jalan pintas.
Apa benar orang mencari uang lewat jalan pintas tidak malas?
Eh, tunggu lagi.
Orang miskin juga ada mengambil jalan pintas, seperti Meminta-minta dijalan berharap orang berhati memberikan recehan -orang berhati kok memberi receh?- misalkan.
Eh, tapi meminta-minta apa disebut pemalas jika mulai dari matahari terbit sudah keluar kandang menodong halus dengan kemoceng di genggaman hingga senja hampir tengah malam baru menggelandang ke kandang (?).
0 komentar:
Posting Komentar